Beberapa film horor diketahui menyisipkan suara infrasonik (suara di bawah jangkauan pendengaran manusia). Meski tak terdengar, suara yang mampu memicu kecemasan, kesedihan, dan jantung berdebar tersebut tetap bisa dirasakan oleh penonton (Gambar: CC0 Public Domain).
Pada dasarnya film horor memang dibuat seram (namanya juga film horor). Masalahnya, penonton yang sudah terbiasa menonton film horor akan cepat merasa bosan dengan adegan yang itu-itu saja, sehingga gagal meraih sensasi ketakutan yang seharusnya ada pada film pemicu ketakutan tersebut.
Menghadapi hal itu, pembuat film tentu tak kekurangan akal. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memanipulasi emosi penonton, salah satunya adalah suara. Seperti yang kita tahu dan rasakan, suara pengiring atau soundtrack dalam film memiliki peran yang sangat penting dalam membangun suasana dan membangkitkan emosi penonton.
Komposer musik, dalam hal ini tentu saja komposer spesialis film, tentu sudah mengetahui bagaimana cara menyusup ke otak manusia, tepat pada pusat emosinya, dengan hanya menggunakan musik dan suara. Lebih ekstrim dari itu, beberapa komposer film horor diketahui telah menyisipkan suara infrasonik untuk mempengaruhi rasa ketakutan penonton.
Suara infrasonik adalah suara dengan frekuensi terlalu rendah untuk dapat didengar oleh telinga manusia. Infrasonik berada dalam rentang 17 Hertz sampai 0,001 Hertz. Kendati tak terdengar, suara infrasonik memiliki efek khusus yang bisa dirasakan oleh manusia. Efek khusus dari suara infrasonik itulah yang dimanfaatkan komposer untuk mengaduk-aduk emosi ketakutan penonton (meski efeknya bisa berbeda untuk tiap-tiap individu).
Pada film Paranormal Activity (2007), penonton melaporkan adanya efek ketakutan yang berlebihan meskipun adegan film yang ditampilkan tidak terlalu menakutkan. Hal tersebut diyakini sebagai efek dari penggunaan gelombang suara infrasonik yang terbukti bisa menimbulkan kecemasan, kesedihan mendalam, jantung berdebar, dan badan yang menggigil hebat.
Fakta via BBC