Dalam Perang Dunia II, Amerika Serikat memiliki pasukan khusus yang bernama Ghost Army. Pasukan tersebut bertugas untuk mengelabui musuh dengan berbagai peralatan perang palsu, seperti tank yang terbuat dari karet (Gambar: John W. Schulze - Flickr - CC BY 2.0).
Secara garis besar, perang bertujuan untuk mengalahkan lawan, bagaimanapun caranya. Iya, banyak cara yang ditempuh untuk memenangkan perang. Ada yang langsung, saling berhadapan, adu kekuatan, baku hantam, baku tembak, dsb. Ada pula yang tidak langsung, menggunakan strategi khusus untuk mengintimidasi dan menyesatkan lawan, seperti yang dilakukan oleh Ghost Army.
Seperti yang tertulis di fagam, Ghost Army adalah pasukan khusus Angkatan Darat Amerika Serikat yang bertugas dalam menjalankan strategi khusus dalam Perang Dunia II. Pasukan yang memiliki nama resmi 23rd Headquarters Special Troops tersebut ditugaskan dalam misi menipu lawan dengan berbagai cara yang tak terduga.
Anggota Ghost Army direkrut dari kalangan penduduk sipil yang memiliki kreatifitas tinggi, seperti seniman, arsitek, desainer, aktor, sampai insinyur. Tugas mereka antara lain membuat berbagai tiruan peralatan perang (tank, artileri, pesawat terbang, dsb.) untuk mengelabui pasukan Jerman. Selain itu, mereka juga membuat efek suara tertentu agar peralatan perang tersebut terkesan semakin nyata. Melalui strategi unik tersebut, pasukan pengintai Jerman berpikir bahwa pasukan Amerika Serikat ternyata memiliki kekuatan yang lebih besar dari yang sebelumnya mereka duga.
Strategi Unik Ghost Army
Selama perang, Ghost Army, yang terdiri dari sekitar 1.100 personel, melakukan perjalanan mengelilingi Eropa untuk melakukan pertunjukan yang disebut "Traveling Road Show of Deception". Bener sob, seperti layaknya pertunjukan sandiwara, mereka menggelar setidaknya 20 misi untuk "menipu" tentara Jerman, dengan strategi unik berikut ini.
Visual deception
Bermodalkan tank, meriam, truk, jeep, dan pesawat terbang yang jumlahnya mencapai ribuan buah (semuanya palsu, sebagian besar terbuat dari karet), Ghost Army (khususnya batalion 603rd Camouflage Engineers) menyusun markas jadi-jadian yang terlihat seperti markas sungguhan saat pasukan Jerman mengintainya dari udara.
Tank tiruan (ghostarmy.org) |
Kebanyakan anggota batalion itu adalah seniman yang direkrut dari sekolah seni di New York dan Philadelphia.
Sonic deception
Strategi ini didalangi oleh unit bernama 3132 Signal Service Company. Dibantu oleh insinyur dari Bell Labs, beberapa orang dari unit 3132 pergi ke Fort Knox (sebuah markas militer AS) untuk merekam suara tank dan infanteri untuk dibawa ke Eropa. Dalam menjalankan misinya, unit tersebut memadukan beberapa efek suara militer lalu memutarnya dengan amplifier dan speaker yang bisa memancarkan suara sejauh 24 kilometer.
Kendaraan pengangkut speaker (ghostarmy.org) |
Di unit 3132, terdapat grup khusus yang menangani "tipuan radio". Grup itu menciptakan jaringan sinyal palsu, meniru operator radio yang sebenarnya. Mereka mempelajari metode operator dalam mengirimkan kode morse, sehingga musuh tidak menyadari bahwa operator radio yang sebenarnya telah menghilang.
Atmosphere
Selain dua strategi di atas, Ghost Army juga menerapkan efek teatrikal yang disebut dengan "atmosphere". Strategi tersebut menerapkan elemen-elemen dari visual deception dan sonic deception untuk menciptakan atmosfer khas peperangan dengan tujuan untuk melemahkan mental musuh.
Salah satu kinerja gemilang Ghost Army berhasil dilakukan menjelang perang berakhir. Pada bulan Maret 1945, pasukan AS bersiap untuk menyeberangi sungai Rhine ke Jerman. Sementara itu, Ghost Army dipanggil untuk berpura-pura menyeberang sungai di tempat yang berbeda untuk menarik perhatian pasukan Jerman.
Untuk membuat umpan tersebut makin nyata, Ghost Army menggunakan lebih dari 600 tank dan artileri karet (yang dikembangkan menggunakan kompresor). Pada malam hari mereka memainkan suara tank yang sedang berjalan. Siang harinya, mereka memutar suara konstruksi alat berat, seakan ada pasukan yang sedang membangun jembatan untuk menyeberang dan menyerang Jerman.
Sesuai rencana, pasukan Jerman termakan umpan dan memusatkan perhatian ke pasukan karet alias pasukan palsu tersebut. Hal itu membuat pertahanan pasukan Jerman lemah di sisi yang lain dan dengan mudah diserang pasukan AS yang asli. Selain akibat tank karet dan suaranya, pasukan Jerman ternyata mempercayai data dari kode morse yang dikirimkan oleh Ghost Army.
Setelah perang berakhir, Ghost Army kembali ke bidangnya masing masing untuk melanjutkan hidup. Beberapa dari mereka meneruskan karier seninya dan menjadi terkenal, seperti Bill Blass sebagai perancang busana, Ellworth Kelly sebagai pelukis, dan Art Kane sebagai fotographer. Kisah mereka dirahasiakan selama lebih dari 40 tahun setelah perang.
Film Dokumenter The Ghost Army
Pada tahun 2013, kisah nyata mengenai Ghost Army diungkap dalam sebuah film dokumenter oleh PBS (Public Broadcasting Service), simak trailernya melalui video di bawah ini.
Fakta via Wikipedia / PBS / ghostarmy.org