Enzo Ferrari pernah berkata pada seorang pria, "Anda mungkin bisa mengemudikan traktor, tetapi Anda tidak akan pernah bisa mengemudikan mobil Ferrari dengan benar." Pria itu sangat tersinggung dan bertekad untuk membuat mobil yang sempurna. Pria tersebut adalah Ferruccio Lamborghini (Gambar: CC0 Public Domain).
Apa yang ada di pikiran Anda saat mendengar kata Lamborghini? Mobil mahal, cepat, desain berkelas, performa gahar, dan juga traktor. Traktor? Iya sob, sebelum membuat mobil, Lamborghini adalah perusahaan pembuat traktor.
Ketika Perang Dunia II berkecamuk, Ferruccio Lamborghini dikenal sebagai mekanik handal di lingkungan Angkatan Udara Italia. Setelah perang berakhir, ia mulai membuka bengkel mobil dan motor kecil-kecilan. Melihat banyaknya peralatan militer yang belum sempat dipakai dalam perang, Lamborghini mendapatkan ide bisnis baru, yaitu membeli peralatan militer tersebut dan mengubahnya menjadi traktor.
Akibat banyaknya permintaan traktor untuk kebutuhan pertanian di masa itu, bisnis Lamborghini melesat cepat. Ia kemudian memperluas bisnisnya dan mulai memproduksi alat pemanas dan pendingin ruangan khusus untuk gedung dan berbagai bangunan lainnya.
Traktor Lamborghini 22PS tahun 1951 (CC0) |
Berkat keberhasilan bisnisnya, Ferruccio Lamborghini menjadi kaya raya. Ia pun mulai mengoleksi berbagai mobil sport, salah satunya adalah Ferrari 250 GT. Di antara mobil koleksinya, Lamborghini sering merasa kecewa dengan mobil Ferrari miliknya yang sering mengalami masalah kopling. Oleh karena itu, ia sering bolak-balik ke bengkel Ferrari di kota Maranello untuk melakukan perbaikan maupun penggantian kopling.
Setiap kali dibawa ke bengkel, Lamborghini selalu tidak diizinkan untuk melihat proses perbaikan mobilnya. Parahnya, masalah kopling mobil Ferrarinya tak kunjung membaik meski sudah diperbaiki berkali-kali. Akhirnya ia menemui Enzo Ferrari (pendiri Ferrari) untuk meminta solusi atas masalah tersebut.
Ferrari 250 GT Coupe Pininfarina (Soerfm - CC BY-SA 3.0) |
Alih-alih mendapatkan solusi, Enzo Ferrari justru melontarkan pernyataan yang membuat Ferrucio Lamborghini tersinggung. "Anda mungkin bisa mengemudikan traktor, tetapi Anda tak akan pernah bisa mengemudikan mobil Ferrari dengan benar."
Untuk seorang pengusaha besar dan mekanik jenius asal Italia, pernyataan tersebut tidak hanya menghina, tapi juga merupakan sebuah tantangan terbuka. Lamborghini pun bertekad untuk menciptakan mobil yang sempurna untuk menyaingi mobil-mobil buatan Ferrari.
Bermodalkan miliaran Lira dari hasil bisnis traktornya, Lamborghini mulai serius untuk menggarap mobil bermesin V12 di sebuah kota kecil di San'Agta. Untuk mempercepat proses pengembangan mobilnya, Lamborghini merekrut beberapa mantan karyawan Ferrari, yaitu Giotto Bizzarini, Franco Scaglione, dan Gian Paolo Dallara.
Lamborghini 350 GT (CC0) |
Tugas tiga orang mantan pekerja Ferrari itu sangat gamblang, yaitu membuat mobil mewah yang mampu mencapai kecepatan 241 km/jam pada Autostrada del Sole (jalan raya terkenal di Italia yang menghubungkan kota Milan dengan Napoli). Akhirnya, pabrikan mobil yang diberi nama sama dengan nama pendirinya tersebut berhasil membuat Lamborghini 350 GT dan mulai tampil perdana di hadapan publik pada Maret 1964 di Geneva Auto Show.
Sampai saat ini, Lamborghini dan Ferrari masih terus bersaing untuk menciptakan mobil terbaik, persaingan yang sehat tentunya. Siapakah yang akan memang? Susah untuk dijawab sob, terlebih karena keduanya memiliki karakter dan keunggulan masing-masing.