Minggu, 04 Oktober 2015

X-Men Bukanlah Manusia

X-Men Bukanlah Manusia

Di Amerika Serikat, mainan yang menyerupai manusia dikenakan pajak yang lebih tinggi dari mainan lain. Meski demikian, Marvel berhasil mengklaim bahwa mainan (action figure) X-Men adalah mutan, sehingga tidak dikenai pajak yang lebih tinggi (Gambar: istolethetv - Flickr - CC BY 2.0).

Hukum di AS membedakan antara dua jenis action figure untuk menentukan pajak impor, yaitu boneka; yang didefinisikan sebagai mainan yang menyerupai sosok manusia; dan mainan umum; yang meliputi "makhluk bukan manusia". Uniknya, mainan yang masuk kategori boneka akan dikenakan pajak lebih tinggi daripada mainan umum.

Berkaitan dengan aturan tersebut, di Pengadilan Perdagangan Internasional AS, Toy Biz (Marvel Toys) menyatakan bahwa action figure buatan mereka (termasuk X-Men) merupakan "makhluk bukan manusia" sehingga tidak termasuk ketegori boneka.

Pada tanggal 3 Januari 2003, setelah memeriksa lebih dari 60 action figure, Hakim Judith Barzilay memutuskan untuk menyetujui bahwa action figure dari Marvel tersebut masuk dalam kategori mainan umum, sehingga tidak dikenakan pajak yang lebih tinggi.

Dari segi cerita, para tokoh X-Men memang dikategorikan sebagai mutan sob, tapi bukankah mereka juga manusia? Seperti yang kita tahu, tema utama dalam kisah X-Men adalah perjuangan para mutan untuk membuktikan kemanusiaan mereka.

Oleh karena itu, keputusan Marvel untuk mengkategorikan X-Men sebagai "makhluk bukan manusia" mengejutkan para penggemarnya. Menanggapi hal itu, Marvel memberikan pernyataan berikut, "Our heroes are living, breathing human beings – but humans who have extraordinary abilities ... A decision that the X-Men figures indeed do have 'nonhuman' characteristics further proves our characters have special, out-of-this world powers."

Iya, X-Men memang manusia yang punya kemampuan yang luar biasa. Masuk kategori manapun, X-Men hanyalah cerita fiktif sob, jadi tak perlu dipermasahkan terlalu serius. Keputusan Marvel di atas tentu saja lebih menitikberatkan pada persoalan bisnis, jadi wajar dan sah-sah saja sepertinya 😄

Fakta via Wikipedia

Fakta4