Rabu, 28 Mei 2014

Dokter Bedah Sekaligus Gamer

Dokter bedah gamer
Foto: Imagerymajestic - Freedigitalphotos.net

Dokter bedah yang rutin bermain video game setidaknya 3 jam dalam seminggu, mampu menyelesaikan operasi 27% lebih cepat dan membuat kesalahan 37% lebih sedikit daripada dokter bedah lain yang tidak bermain video game.

Operasi yang dimaksud pada fagam di atas adalah operasi laparoskopi (laparoscopic). Operasi laparoskopi adalah metode operasi bedah dengan menggunakan peralatan khusus yang dilengkapi kamera, sumber cahaya, dan peralatan bedah berukuran kecil. Peralatan tersebut dimasukkan ke tubuh pasien melalui sayatan kecil (hanya beberapa inci) dan dikendalikan dengan alat yang mirip joystick melalui layar monitor (komputer/TV).

Koordinasi antara mata dan tangan pada saat bermain game memiliki korelasi yang kuat dengan koordinasi serupa pada saat melakukan operasi laparoskopi. Korelasi itulah yang mempengaruhi keberhasilan dokter bedah dalam melaksanakan operasi pada pasiennya.

Bila sang dokter memiliki keterampilan dalam bermain video game, kemungkinan besar koordinasi mata dan tangannya saat melakukan operasi laparoskopi bisa dikatakan lebih baik, cepat, akurat, serta, dengan kesalahan yang minimal.

Penelitian tentang Video Game dan Laparoskopi

Pada tahun 2001 sampai 2003, Dr. James Rosser melakukan penelitian mengenai kegunaan video game dalam hubungannya dengan operasi laparoskopi, yang melibatkan 300 orang dokter bedah. 150 orang dokter bedah diminta untuk bermain video game Super Monkey Ball di Gamecube (dan juga Super Monkey Ball 2 di Nintendo Wii) selama 6 menit sebelum melakukan simulasi operasi laparoskopi, sedangkan 150 dokter bedah lainnya tidak diminta untuk melakukannya.

Hasilnya, dokter bedah yang bermain video game mampu menyelesaikan simulasi operasi tersebut lebih baik dari dokter bedah lain yang tidak bermain video game sebelumnya. Lebih lanjut, penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa dokter bedah yang rutin bermain video game setidaknya 3 jam dalam seminggu, mampu menyelesaikan operasi 27% lebih cepat dan membuat kesalahan 37% lebih sedikit daripada dokter bedah lain yang tidak bermain video game.

Sebagai tindak lanjut, pada tahun 2013 lalu, rumah sakit Celebration Health di Florida, AS menyediakan tempat khusus bermain game bagi para dokter bedah. Selengkapnya, cek video berikut.

Doctors Put Scalpel Down for Video Game Controllers

Fakta via Digital Trends | Science Daily

Fakta4